Memberikan inspirasi dan informasi

Media kreasi Pondok Pesantren Syaichona Moh. cholil.

Crew Demangan News

Memeberikan yang terbaik dan selalu konsisten adalah prinsip kami.

LP3S

lembaga penerbitan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil

Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil

Pondok Pesantren YAng didirikan Langsung oleh Kyai Cholil Demangan Barata, Bangkalan Madura

Karya DN

Koleksi majalah DN.

Selasa, 24 Februari 2015

Sejarah SYEKHER MANIA

Sejarah SYEKHER MANIA

Awal mula Syekher Mania dari yang punya gagasan (Inisiator), mengatakan:
"Segala sesuatu bisa di ambil kemanfaatannya, walaupun itu terkesan kurang baik di awalnya. sebagaimana sarana internet dengan dunia mayanya. bila bisa mengambil hal positif di dalamnya, pastilah besar manfaat dan Hikmahnya. namun jika sebaliknya, madhorotlah yang akan di dapatnya".
Dalam dunia Internet juga bisa kita gunakan sebagai sarana dakwah. Begitupun dengan Inisiator, awalnya dengan apa yang dia bisa berkecimpung di dunia Blogger. dengan membuat sebuah Web Blog "Ahbabul Musthofa" salah satu daerah kabupaten. saat itu bebarengan juga (lebih dulu) dengan di buatnya Blog "Ahbabul Musthofa Pusat" solo, yang sebagai Adminnya adalah Habib Hasan Faiq Al Habsyi. Karena pengunjung Blogger terbatas hanya tertentu kepada pemakai PC atau komputer. bila belum mempunyai Komputer untuk membuka website musti ke warnet tentunya. setelah beberapa lama, maka Inisiator pun mencoba dengan membuka akun profile di Facebook. Karena Facebook kecuali mudah untuk menjadi anggota, juga bisa di akses oleh para pengguna Selluler atau HP. dengan maraknya pengguna Fasilitas pertemanan di internet tersebut. oleh rekan rekan AM yang tanggap dengan kesempatan, di manfaatkanlah jaringan itu untuk saling berkomunikasi dan memberi informasi kegiatan antar daerah jama'ah AM Kecuali dengan cara membuat profile pribadi atau membuat group Facebook, mereka ada yang memakai nama "Ahbabul Musthofa" termasuk Inisiator sendiri. sebagai cara mereka untuk menunjukkan bahwa AM juga ada di daerahnya (ma'lum saat itu FB Resmi AM PUSAT ataupun AM Daerah/Kabupaten belum di lounchingkan). memang dengan adanya group itu, sangatlah bermanfaat terlebih bagi jama'ah setempat yang ingin mengetahui jadwal kegiatan pengajian AM Bersama Habib Syekh yang sudah ada dan besar di Jawa Tengah khususnya. tetapi lama kelamaan dalam satu daerah muncul beberapa GROUP FACEBOOK AM yang baru dengan nama yang sama. semakin bertambah banyaknya group itulah, ada kesan saling bersaing dalam menyampaikan informasi ataupun status. oleh karena itu dari Inisiator (yang kebetulan juga merupakan salah satu Ketua AM Kabupaten) punya gagasan untuk membuat Halaman atau Group Facebook yang baru. dengan tujuan agar supaya bisa mengurangi atau menghilangkan kesan 'saingan' sesama Jama'ah AM. lebih lebih bisa melaksanakan dawuh beliau Al-Habib Syekh yang sering menyerukan kepada semua jama'ah untuk selalu dalam 'kebersamaan'. sudah pasti, sebelum membuat NAMA sebuah halaman FB, inisiator punya beberapa pertimbangan. sebagiannya yaitu:
1.    Tidak mungkin memakai nama AM, karena AM pusatlah yang berhak dengan nama itu.
2.    Nama yang bisa menjadi underbow atau menjadi bagian dari kegiatan AM.
3.    Nama yang sifatnya menyeluruh bukan individu.
4.    Nama yang bisa mudah dan akrab disesuaikan dengan keberadaan zaman.
5.    Nama yang mudah di terima oleh Jama'ah yang baru atau akan bergabung, khususnya kawula muda.
karena kurang lebih dari ratusan ribu jama'ah AM, 75% nya di dominasi oleh kalangan muda. Perlu di ketahui, bahwa saat ini bila mengajak saudara atau teman untuk kegiatan Religi termasuk bersholawat mereka enggan. terlebih kawula muda 'wong enom' biasanya kalau di ajak dengan bahasa yang langsung menjurus seperti kata: "Sholawatan yuk ...!!". mereka akan enggan bahkan gengsi atau malu. tetapi kalau kita mengajak dengan bahasa atau nama yang sifatnya lebih umum sesuai dengan apa yang lagi rame (ngetrend) mereka akan mau dan datang dengan ringan hati. apalagi sholawatnnya bareng dengan Habib Syekh, Sosok figur yang mempunyai aura dan magnet/daya tarik yang tinggi. karena suara emasnya Beliau dalam melantunkan Maulid & Qashidah juga dalam penyampaian dakwah/tausyiyah-Nya yang mudah di terima. tidak hanya itu, pun setiap do'a yang beliau bacakan tanpa terasa uraian air matapun berlinang. banyak jama'ah yang hadir di majlis beliau, mereka merasakan akan hal itu.
Akhirnya Inisiator menentukan sebuah nama untuk halaman facebook, yaitu dengan nama: "SYEKHER MANIA CLUB (PECINTA HABIB SYEKH BIN ABDUL QODIR ASSEGAF)". Isi dari halaman FB tersebut, kecuali menyampaikan berita yang berkaitan dengan kegiatan Al-Habib Syekh dengan AM PUSATnya, juga menampung kegiatan AM dari berbagai daerah, baik informasi, jadwal ataupun hal lain untuk di relay ke anggota FB tersebut. ternyata rekan rekan Jama'ah AM yang mempunyai akun facebook juga Rekan yang baru tahu tentang keberadaan AM banyak yang bergabung & merespon dengan baik. Karena atas munculnya Halaman FB ini selalu mengedepankan 'kebersamaan'. Sampai saat ini yang bergabung di FB "SYEKHER MANIA CLUB” sudah mencapai 20.000 anggota.
Tentang nama yang terkesan agak 'Ngetrend' tersebut, oleh Inisiator awal dulu pernah/sempat matur kepada beliau Habib Syech. Inisiator juga mohon maaf kepada Beliau, karena dirinya merasa telah membuat nama atau istilah yang setelah di angan angan 'kurang pas' atau 'kurang sopan'. tetapi beliau tidak mempermasalahkan, malahan Beliau mendukung dan merestui. tidak hanya itu, sering kali beliau menyampaikan sebuah pesan, do'a, dawuh dawuh serta ucapan setiap ada peringatan hari besar islam maupun hal hal lain lewat FB tersebut.
Tidak hanya itu, Karena banyaknya Group yang bermunculan dengan nama AM , dan adanya reaksi akan hal hal yang tidak etis dari pesan dan kata yang di sampaikan oleh status Group tersebut. dan juga karena menyangkut nama baik "AHBABUL MUSTHOFA". Mau tidak mau, Maka akhirnya atas intruksi Beliau lewat orang dekat, yaitu Muhammad Yaser. Inisiator pun di dawuhi untuk membuat FB RESMI mulai dari AM PUSAT hingga AM Daerah/Kabupaten.
Setelah perjalanan waktu yang belum begitu lama, istilah "SYEKHER MANIA CLUB" itupun lebih di kenal dengan sebutan "SYEKHER MANIA". semacam Under Bow dari Majlis Ta'lim dan Sholawat "AHBABUL MUSTHOFA". juga menjadi sebuah nama kebesaran dan kebanggan bagi ribuan pecinta Al-Habib Syekh, khususnya para kawula muda yang selalu mengikuti kegiatan beliau di manapun berada. tak ayal berbagai atribut pun muncul layaknya suporter bola mania. seperti membawa/mengibarkan bendera di sepanjang perjalanan dari rumah sampai majlis pengajian. tetapi sayangnya, di dalam majlis mereka juga mengibarkan bendera yang ukurannya besar. dan saking banyaknya yang membawa atribut tersebut sehingga menggangu jama'ah yang hadir, terlebih yang ada di belakang. oleh karena itu, Beliau selalu menghimbau kepada Jama'ah yang membawa Bendera untuk tidak mengibarkan saat acara berlangsung, terlebih di dalam masjid. Silahkan bila di luar Majelis atau di perjalanan, asalkan selalu menjaga sopan santun dan mengikuti aturan tata tertib lalu lintas. karena hal itupun ada manfaatnya juga.

Senin, 23 Februari 2015

Dahlan Iskan Inspirator Syecher Mania Indonesia



Saya mengidolakan sosok Dahlan Iskan, selain melihat  beberapa kali beliau dalam kegiatan sholawatan bareng Habib Syech, bahkan beliau juga sempat di daulat menjadi ketua Syecher Mania Indonesia, beliau termasuk sosok yang inspiratif, terobosan-terobosan beliau dalam kancah pergolakan kejumudan perilaku moral para pemimpin bangsa ini, patut diacungi jempol.
Berikut sebuah nukilan dari novel Sepatu Dahlan Iskan, yang sangat inspiratif, perlu kita jadikan ibrah :

Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS
Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR
Jika setiap do’a kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR
Seorang yang DEKAT dengan TUHAN, bukan berarti tidak ada AIR MATA
Seorang yang TAAT pada TUHAN, bukan berarti tidak ada KEKURANGAN
Seorang yang TEKUN berdo’a, bukan berarti tidak ada masa masa SULIT
Biarlah TUHAN yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita,
karena TUHAN TAU yang tepat untuk memberikan yang TERBAIK
Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN
Ketika hatimu terluka sangat dalam maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN
Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN
Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAH HATIAN
Tetap Semangat…
Tetap Sabar…
Tetap Tersenyum…
Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN
TUHAN menaruhmu di “TEMPATMU” yang sekarang, bukan karena “KEBETULAN”
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.
MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA Memang setiap diri kita terkadang ingin serba instan, menggapai sesuatu ingin dengan cepat, tanpa mau bekerja keras, Padahal setiap keberhasilan akan selalu ada hambatan, tantangan, kendala bahkan air mata dan pengorbanan. Ini semua harus di sikapi dengan kerja keras, ketekunan, kesabaran, pantang menyerah dan ketangguhan untuk hasil yang lebih baik.
Kalaupun memang kita sudah bekerja keras, tekun, tangguh, sabar, ikhtiar yang maksimal dan disertai do’a, namun di mata masih terlihat gagal, tapi yakinlah di hadapan Allah tidak ada yang sia-sia.

ABU MUSA JABIR BIN HAYYAN

ABU MUSA JABIR BIN HAYYAN

Dia adalah Abu Musa Jabir bin Hayyan, atau yang sering dikenal dengan nama Geber (panggilan popular) di dunia Barat, beliau lahir di Kuffah yang bertepatan di Negara Irak pada tahun 722 dan baliau wafat pada tahun 804. Jabi sangatlah ahli dalam bidang kimia. Keahlian tersebut dapat ia miliki dari hasil jerih payahnya dalam belajar kepada Barmaki Vizier, pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Hebatnya,  beliau mampu mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen yang telah digunakan dapat direproduksi kembali. Dari hasil risetnya Jabir dapat membuktikan dan menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, dan dari kesimpulan diatas jabir telah menemukan rumus yang beliau namai “hukum perbandingan tetap”.

selain Kontribusi diatsa jabir juga penyempurnaan proses
kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.

Bapak Kimia Arab namanya sangatlah terkenal pada masa itu dikarenakan karya-karyanya yang sangat berpengaruh pada ilmu kimia dan metalurgi.

Karya Jabir antara lain:


Selasa, 17 Februari 2015

Adakah Yang Lebih Patut Menjadi Idola Selain Nabi Muhammad SAW?

Adakah Yang Lebih Patut Menjadi Idola Selain Nabi Muhammad SAW?


Semua manusia pasti selalu merasa memilki kekurangan. Oleh karena itu, banyak orang mengidolakan sesuatu karena mereka melihat kelebihan dari idolanya itu. Kelebihan itu bisa berupa kecantikan, kekayaan, ketampanan, kepandaian, dan lain sebagainya. Mereka berharap bisa menjadi seperti orang yang diidolakannya, dengan mengikuti perilakunya, gaya hidupnya, bahkan penampilannya. Jika mereka memperoleh berita yang tidak menyenangkan tentang keburukan idolanya, mereka hanya mengelak dengan mengatakan bahwa itu gosip yang belum pasti kebenarannya.
Bagaimana dengan mengidolakan Rasulullah? Rasulullah, adalah tokoh yang segala sisi kehidupannya telah diriwayatkan, bahkan hal yang sangat privasi sekalipun, dimana banyak hal yang sangat pantas dijadikan teladan. Allah pun memujinya dalam surat Al Qalam ayat 4,sebagai berikut “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. Jadi sangatlah pantas kita mengidolakan orang yang Allah pun telah memujinya.
Namun realita saat ini sangat menyedihkan. Dapat kita lihat program-program televisi yang menayangkan pertemuan fans dengan idolanya, dimana mereka begitu mengagung-agungkan idolanya, rela melakukan hal apa saja untuk dapat bertemu dengan idolanya, bahkan meniru gaya penampilannya. Bagaimana dengan mengingat Allah dan Rasul-Nya? Mereka lebih mengikuti seruan idolanya dan mengesampingkan seruan Allah dan RasulNya. Salah satu contohnya adalah menunda sholat saat adzan tiba, demi mengikuti tayangan televisi yang sedang menayangkan idolanya, menghambur-hamburkan uang untuk menonton konser musik, membeli barang-barang untuk meniru tokoh idolanya, bahkan sampai mengikuti gaya hidupnya. Bagaimana dengan berdzikir, beribadah, bershalawat, mengikuti kajian-kajian, bersedekah? Jangan berfikir mereka yang diidolakan itu akan dapat menolong di hari kiamat kelak, seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 166-167 sebagai berikut, “(Yaitu ) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: ”Seandainya kami dapat kembali ( ke dunia ), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana ( pada hari ini ) mereka berlepas diri dari kami…”. Beda halnya dengan Rasulullah yang merupakan orang yang telah dijamin masuk surga.
Sangat memalukan saat umat Islam ditanya siapakah idolanya, dan jawabannya bukanlah Rasulullah SAW. Sedangkan diluar sana, banyak orang-orang non-muslim yang telah mengidolakan Rasulullah dan mengakui kehebatannya. Contohnya adalah Michael H. Hart yang telah menulis buku Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah, dimana dia telah menjadikan Rasulullah sebagai tokoh nomer satu mengungguli Isaac Newton (1642-1727), Nabi Isa (6 SM-30 M), Buddha (563-483 SM), Kong Hu-Chu (551-479 SM), dan tokoh-tokoh dunia lainnya. Beberapa tokoh non-muslim lain yang mengidolakan Rasulullah adalah kaisar terbesar Prancis, Napoleon Bonparte (1769-1821), ia mengidolakan kehebatan Rasulullah SAW, sebagai seorang Panglima Perang. Demikian pula Johan Wolfgang von Goethe (1749-1832), pujangga kenamaan asal Jerman, ia mengidolakan Rasulullah SAW, karena kemuliaan akhlaknya. Juga ilmuwan sekaliber Annemarie Schimmel (1922-2003), ia mengidolakan Rasulullah karena kesalehannya. Bahkan orang-orang Quraisy jaman dahulupun mengakui akhlak beliau yang sangat jujur, terbukti dengan banyaknya orang-orang yang menitipkan barang kepada beliau saat berpergian.
Ada banyak alasan mengapa Rasulullah pantas dijadikan idola.
Pertama, mengidolakan Rasulullah adalah wajib bagi umat Islam, karena merupakan rukun iman yang keempat. Allah-pun berjanji untuk mempertemukannya di akhirat kelak, dimana Rasulullah telah dijamin masuk surga, seperti dalam surat An-Nisa’ ayat 69 sebagai berikut“Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”
Alasan lainnya Rasulullah manusia paling sempurna, dalam sisi manapun; Fisik dan kejiwaan, mental dan spiritual, fikir dan dzikir. Dari segi fisik beliau sangat ganteng, badannya atletis, proposional, tegap, harum. Dari segi intelektual, pemikirannya hebat, keputusannya akurat, strateginya brilian, dan ahli bidang bisnis maupun pemerintahan. Dari segi akhlak, beliau adalah manusia paling dermawan, penyabar, ahli syukur, pemaaf, ahli ibadah, sampai kakinya bengkak karena lama mendirikan sholat. Ali bin Abu Thalib ra, bercerita “Akhlak Rasulullah SAW, mudah dicontoh, ramah, tidak kasar, tidak keras, tidak suka menyindir, tidak berkata kotor, tidak suka mencela, tidak suka main-main, dan cepat melupakan apa yang tidak disukainya. Siapa saja yang mengharapkannya, tidak pernah putus harapan kepadanya. Beliau tidak suka mengecewakan. Beliau meninggalkan tiga hal untuk manusia, yaitu beliau tidak pernah mencela seseorang dan tidak pernah menghinanya, tidak pernah membuka rahasia seseorang, dan tidak berbicara kecuali dalam hal-hal yang mendatangkan pahala. Jika beliau berbicara, pendengarnya diam dan tenang, jika beliau diam, barulah mereka berbicara. Mereka tidak pernah bersilat lidah di sisi beliau. Beliau tertawa pada hal yang membuat mereka tertawa dan beliau bersabar terhadap orang asing atas kekasaran pembicaraan dan permintaannya, walau para sahabatnya menjawab dengan kasar pula. Beliau bersabda, Jika kalian melihat orang yang memerlukan bantuan, bantulah. Jangan menerima pujian kecuali dari hal yang pantas dan jangan memotong pembicaraan seseorang sampai ia mengizinkan”(HR. Ath Thabrani).
Cerita lainnya adalah kemuliaan beliau yang sering dilempari kotoran oleh orang yang membencinya, tetapi Rasulullah membalasnya dengan mendo’akan kebaikan untuknya. Rasulullah sangat menyayangi umatnya, bahkan saat menjelang ajalnya, yang beliau ingat hanyalah berdoa untuk umatnya, yaitu dengan mengucapkan “ummati, ummati, ummati” Begitu banyak hal yang patut dijadikan alasan untuk menjadikan Rasulullah sebagai idola. Namun, tidak hanya dibibir saja menjadikan Rasulullah sebagai idola, kita harus dapat menjadikannya contoh dalam berperilaku sehari-hari. Kita dapat mengetahuinya melalui buku-buku shiroh Rasulullah. Banyak orang Islam mengaku mengidolakan Rasulullah tetapi masih berperilaku kasar, suka marah-marah, tidak sabar, dan lain sebagainya. Sebaiknya hal ini bisa dijadikan introspeksi diri dan motivasi kita untuk selalu memperbaiki tingkah laku dan akhlak kita dengan meneladani Rasulullah Saw.

Oleh: M. Rofi’i

“Mahasiswa STAIS Bangkalan, PBA V”

3 ANAK TIDAK BERBAKTI (Uswah demangan news edisi 34)

3 ANAK TIDAK BERBAKTI


Suatu hari seorang sahabat pergi ke rumah orang jompo atau lebih terkenal dengan sebutan panti werdha bersama dengan teman-temannya. Kebiasaan ini mereka lakukan untuk lebih banyak mengenal bahwa akan lebih membahagiakan kalau kita bisa berbagi pada orang-orang yang kesepian dalam hidupnya.

Ketika dia sedang berbicara dengan beberapa ibu-ibu tua, tiba-tiba mata sang sahabat tertumpu pada seorang opa tua yang duduk menyendiri sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong. Lalu sang sahabat mencoba mendekati opa itu dan mencoba mengajaknya berbicara.

Perlahan tapi pasti sang opa akhirnya mau mengobrol dengannya sampai akhirnya si opa menceritakan kisah hidupnya.

Si opa memulai cerita tentang hidupnya sambil menghela napas panjang. Sejak masa muda saya menghabiskan waktu saya untuk terus mencari usaha yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk anak-anak yang sangat saya cintai. Sampai akhirnya saya mencapai puncaknya dimana kami bisa tinggal dirumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang sangat bagus.

Demikian pula dengan anak-anak saya, mereka semua berhasil sekolah sampai keluar negeri dengan biaya yang tidak pernah saya batasi. Apapun keinginan Anak saya, saya usahakan agar terpenuhi. Akhirnya mereka semua berhasil dalam sekolah juga dalam usahanya dan juga dalam berkeluarga.

Tibalah dimana kami sebagai orangtua merasa sudah saatnya pensiun dan menuai hasil panen kami. Tiba-tiba istri tercinta saya yang selalu setia menemani saya dari sejak saya memulai kehidupan ini meninggal dunia karena sakit yang sangat mendadak. Lalu Sejak kematian istri saya tinggallah saya hanya dengan para pembantu kami karena anak-anak kami semua tidak ada yg mau menemani saya karena mereka sudah mempunyai rumah yang juga besar. Hidup saya rasanya hilang, tiada lagi orang yang mau menemani saya setiap saat saya memerlukan nya.

Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjenguk saya ataupun memberi kabar melalui telepon. Lalu tiba-tiba anak sulung saya datang dan mengatakan kalau dia akan menjual rumah karena selain tidak effisien juga toh saya dapat ikut tinggal dengannya. Dengan hati yang berbunga saya menyetujuinya karena toh saya juga tidak memerlukan rumah besar lagi tapi tanpa ada orang-orang yang saya kasihi di dalamnya.Setelah itu saya ikut dengan anak saya yang sulung.
Tapi apa yang saya dapatkan ? setiap hari mereka sibuk sendiri-sendiri dan kalaupun mereka ada di rumah tak pernah sekalipun mereka mau menyapa saya. Semua keperluan saya pembantu yang memberi. Untunglah saya selalu hidup teratur dari muda maka meskipun sudah tua saya tidak pernah sakit2an.

Lalu saya tinggal dirumah anak saya yang lain.Saya berharap kalau saya akan mendapatkan sukacita didalamnya,tapi rupanya tidak. Yang lebih menyakitkan semua alat-alat untuk saya pakai mereka ganti, mereka menyediakan semua peralatan dari kayu dengan alasan untuk keselamatan saya tapi sebetulnya mereka sayang dan takut kalau saya memecahkan alat-alat mereka yang mahal-mahal itu. Setiap hari saya makan dan minum dari alat-alat kayu atau plastik yang sama dengan yang mereka sediakan untuk para pembantu dan anjing mereka. Setiap hari saya makan dan minum sambil mengucurkan airmata dan bertanya dimanakah hati nurani mereka?

Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yang terkecil, anak yang dulu sangat saya kasihi melebihi yang lain karena dia dulu adalah seorang anak yang sangat memberikan kesukacitaan pada kami semua. Tapi apa yang saya dapatkan? Setelah beberapa lama saya tinggal disana akhirnya anak saya dan istrinya mendatangi saya lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirim saya untuk tinggal di panti jompo dengan alasan supaya saya punya teman untuk berkumpul dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungi saya.

Sekarang sudah 2 tahun saya disini tapi tidak sekalipun dari mereka yang datang untuk mengunjungi saya apalagi membawakan makanan kesukaan saya. Hilanglah semua harapan saya tentang anak-anak yang saya besarkan dengan segala kasih sayang dan kucuran keringat. Saya bertanya-tanya mengapa kehidupan hari tua saya demikian menyedihkan padahal saya bukanlah orangtua yang menyusahkan, semua harta saya mereka ambil. Saya hanya minta sedikit perhatian dari mereka tapi mereka sibuk dengan diri sendiri.

Kadang saya menyesali diri mengapa saya bisa mendapatkan anak-anak yang demikian buruk. Masih untung disini saya punya teman-teman dan juga kunjungan dari sahabat - sahabat yang mengasihi saya tapi tetap saya merindukan anak-anak saya.

Sejak itu sang sahabat selalu menyempatkan diri untuk datang kesana dan berbicara dengan sang opa. Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang opa berganti dengan keceriaan apalagi kalau sekali-sekali sang sahabat membawa serta anak-anaknya untuk berkunjung.

Sampai hatikah kita membiarkan para orangtua kesepian dan menyesali hidupnya hanya karena semua kesibukan hidup kita. Bukankah suatu haripun kita akan sama dengan mereka, tua dan kesepian ? Ingatlah bahwa tanpa Ayah dan Ibu, kita tidak akan ada di dunia dan menjadi seperti ini.

Jika kamu masih mempunyai orang tua, bersyukurlah sebab banyak anak yatim-piatu yang merindukan kasih sayang orang tua.

By: Rony

Senin, 16 Februari 2015

Zainab binti Jahsy -radhiallaahu 'anha- (Uswah Mading demangan news edisi 34)

Zainab binti Jahsy -radhiallaahu 'anha-

Dia adalah Ummul mukminin, Zainab binti Jahsy bin Rabab bin Ya'mar. Ibu beliau bernama Ummyah Binti Muthallib, Paman dari paman Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wa sallam . Pada mulanya nama beliau adalah Barra', namun tatkala diperistri oleh Rasulullah, beliau diganti namanya dengan Zainab.
Tatkala Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wa sallam melamarnya untuk budak beliau yakni Zaid bin Haritsah (kekasih Rasulullah dan anak angkatnya), maka Zainab dan juga keluarganya tidak berkenan. Rasulullah bersabda kepada Zainab, "Aku rela Zaid menjadi suamimu". Maka Zainab berkata: "Wahai Rasulullah akan tetapi aku tidak berkenan jika dia menjadi suamiku, aku adalah wanita terpandang pada kaumku dan putri pamanmu, maka aku tidak mau melaksanakannya. Maka turunlah firman Allah (artinya): "Dan Tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan–urusan mereka. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata". (Al-Ahzab:36).
Akhirnya Zainab mau menikah dengan Zaid karena ta'at kepada perintah Allah dan Rasul-Nya, konsekuensi dengan landasan Islam yaitu tidak ada kelebihan antara orang yang satu dengan orang yang lain melainkan dengan takwa.
Akan tetapi kehidupan rumah tangga tersebut tidak harmonis, ketidak cocokan mewarnai rumah tangga yang terwujud karena perintah Allah yang bertujuan untuk menghapus kebiasaan-kebiasaan dan hukum-hukum jahiliyah dalam perkawinan.
Tatkala Zaid merasakan betapa sulitnya hidup berdampingan dengan Zainab, beliau mendatangi Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wa sallam mengadukan problem yang dihadapi dengan memohon izin kepada Rasulullah untuk menceraikannya. Namun beliau bersabda: "Pertahankanlah istrimu dan bertakwalah kepada Allah".
Padahal beliau mengetahui betul bahwa perceraian pasti terjadi dan Allah kelak akan memerintahkan kepada beliau untuk menikahi Zainab untuk merombak kebiasaan jahiliyah yang mengharamkan menikahi istri Zaid sebagaimana anak kandung. Hanya saja Rasulullah tidak memberitahukan kepadanya ataupun kepada yang lain sebagaimana tuntunan Syar'i karena beliau khawatir, manusia lebih-lebih orang-orang musyrik, akan berkata bahwa Muhammad menikahi bekas istri anaknya. Maka Allah 'Azza wajalla menurunkan ayat-Nya: "Dan (ingatlah) ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya:"Pertahankanlah terus istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih kamu takuti. Maka tatkala Zaid yang telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk mengawini ( istri-istri anak-anak angkat itu ) apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi". (Al-Ahzab:37).
Al-Wâqidiy dan yang lain menyebutkan bahwa ayat ini turun manakala Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wa sallam berbincang-bincang dengan 'Aisyah tiba-tiba beliau pingsan. Setelah bangun, beliau tersenyum seraya bersabda:"Siapakah yang hendak memberikan kabar gembira kepada Zainab?", Kemudian beliau membaca ayat tersebut. Maka berangkatlah seorang pemberi kabar gembira kepada Zainab untuk memberikan kabar kepadanya, ada yang mengatakan bahwa Salma pembantu Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wa sallam yang membawa kabar gembira tersebut. Ada pula yang mengatakan bahwa yang membawa kabar gembira tersebut adalah Zaid sendiri. Ketika itu, beliau langsung membuang apa yang ada di tangannya kemudian sujud syukur kepada Allah.
Begitulah, Allah Subhanahu menikahkan Zainab radliallâhu 'anha dengan Nabi-Nya melalui ayat-Nya tanpa wali dan tanpa saksi sehingga ini menjadi kebanggaan Zainab dihadapan Ummahatul Mukminin yang lain. Beliau berkata:"Kalian dinikahkan oleh keluarga kalian akan tetapi aku dinikahkan oleh Allah dari atas 'Arsy-Nya". Dan dalam riwayat lain,"Allah telah menikahkanku di langit". Dalam riwayat lain,"Allah menikahkan ku dari langit yang ketujuh". Dan dalam sebagian riwayat lain,"Aku labih mulia dari kalian dalam hal wali dan yang paling mulia dalam hal wakil; kalian dinikahkan oleh orang tua kalian sedangkan aku dinikahkan oleh Allah dari langit yang ketujuh".
Zainab radliallâhu 'anha adalah seorang wanita shalihah, bertakwa dan tulus imannya, hal itu ditanyakan sendiri oleh sayyidah 'Aisyah radliallâhu 'anha tatkala berkata:"Aku tidak lihat seorangpun yang lebih baik dari Zainab, lebih bertakwa kepada Allah dan paling jujur perkataannya, paling banyak menyambung silaturrahmi dan paling banyak shadaqah, paling bersungguh-sungguh dalam beramal dengan jalan shadaqah dan taqarrub kepada Allah 'Azza wa Jalla".
Beliau radliallâhu 'anha adalah seorang wanita yang mulia dan baik. Beliau bekerja dengan kedua tangannya, beliau menyamak kulit dan menyedekahkannya di jalan Allah, yakni beliau bagi-bagikan kepada orang-orang miskin. Tatkala 'Aisyah mendengar berita wafatnya Zainab, beliau berkata:"Telah pergi wanita yang mulia dan rajin beribadah, menyantuni para yatim dan para janda". Kemudian beliau berkata: "Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda kepada para istrinya: 'Orang yang paling cepat menyusulku diantara kalian adalah yang paling panjang tangannya…' ".
Maka apabila kami berkumpul sepeninggal beliau, kami mengukur tangan kami di dinding untuk mengetahui siapakah yang paling panjang tangannya di antara kami. Hal itu kami lakukan terus hingga wafatnya Zainab binti Jahsy, kami tidak mendapatkan yang paling panjang tangannya di antara kami. Maka ketika itu barulah kami mengetahui bahwa yang di maksud dengan panjang tangan adalah sedekah. Adapun Zainab bekerja dengan tangannya menyamak kulit kemudian dia sedekahkan di jalan Allah.
Ajal menjemput beliau pada tahun 20 hijriyah pada saat berumur 53 tahun. Amirul Mukminin, Umar bin Khaththab turut menyalatkan beliau. Penduduk Madinah turut mengantar jenazah Ummul Mukminin, Zainab binti Jahsy hingga ke Baqi'. Beliau adalah istri Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wa sallam yang pertama kali wafat setelah wafatnya Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wa sallam, semoga Allah merahmati wanita yang paling mulia dalam hal wali dan wakil, dan yang paling panjang tangannya.

By: Qudsiyah

Sumayyah binti Khayyat -radhiallaahu 'anha-

Sumayyah binti Khayyat -radhiallaahu 'anha-
Dialah Sumayyah binti Khayyat, hamba sahaya dari Abu Hudzaifah bin Mughiroh. Beliau dinikahi oleh Yasir, seorang pendatang yang kemudian menetap di Mekkah sehingga tidak ada kabilah yang dapat membela, menolak dan mencegah kezaliman atas dirinya, karena dia hidup sebatang kara. Posisinya menjadi sulit dibawah naungan aturan yang berlaku pada masa Jahiliyah.
Begitulah Yasir mendapatkan dirinya menyerahkan perlindungannya kepada Bani Makhzum. Beliau hidup dalam kekuasaan Abu Huzaifah. Dia akhirnya dinikahkan dengan budak wanita bernama Sumayyah, tokoh yang kita bicarakan ini. Beliau hidup bersamanya dalam suasana yang tenteram. Tidak berselang lama dari pernikahan tersebut, merekapun dikaruniai dua orang anak, yaitu ‘Ammar dan Ubaidullah
Tatkala ‘Ammar hampir menjelang dewasa dan sempurna sebagai seorang laki-laki beliau mendengar agama baru yang didakwahkan oleh Muhammad bin Abdullah shallallâhu 'alaihi wa sallam kepada beliau. Maka berfikirlah ‘Ammar bin Yasir sebagaimana yang difikirkan oleh penduduk Mekkah, sehingga kesungguhan beliau di dalam berfikir dan lurusnya fitrah beliau, menggiringnya untuk memeluk Dienul Islam.
‘Ammar kembali ke rumah dan menemui kedua orang tuanya dalam keadaan merasakan lezatnya iman yang telah terpatri dalam jiwanya.

Beliau menceritakan kejadian yang beliau alami hingga pertemuannya dengan Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam, kemudian menawarkan kepada keduanya untuk mengikuti dakwah yang baru tersebut. Ternyata Yasir dan Sumayyah menyahut dakwah yang penuh berkah tersebut dan bahkan mengumumkan keislamannya sehingga Sumayyah menjadi orang ketujuh yang masuk Islam.
Dari sinilah dimulai sejarah yang agung bagi Sumayyah yang bertepatan dengan permulaan dakwah Islam dan sejak fajar terbit untuk pertama kalinya.
Bani Makhzum mengetahui akan hal itu, karena ‘Ammar dan keluarganya tidak memungkiri bahwa mereka telah masuk Islam bahkan mengumumkan keislamannya dengan kuat sehingga orang-orang kafir menyikapinya dengan menentang dan memusuhi mereka.
Bani Makhzum segera menangkap keluarga Yasir dan menyiksa mereka dengan bermacam-macam siksaan agar mereka keluar dari dien mereka. Mereka memaksa dengan cara menyeret mereka ke padang pasir tatkala cuaca sangat panas dan menyengat. Mereka membuang Sumayyah ke sebuah tempat dan menaburinya dengan pasir yang sangat panas, kemudian meletakkan diatas dadanya sebongkah batu yang berat, akan tetapi tiada terdengar rintihan ataupun ratapan melainkan ucapan Ahad….Ahad…., beliau ulang-ulang kata tersebut sebagaimana yang diucapkan juga oleh Yasir, ‘Ammar dan Bilal.
Suatu ketika Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam menyaksikan keluarga muslim tersebut yang
tengah tersiksa secara kejam, maka beliau menengadahkan tangannya ke langit dan berseru :
“Bersabarlah keluarga Yasir karena sesungguhnya tempat kembali kalian adalah surga”
Sumayyah mendengar seruan Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam, maka beliau bertambah tegar dan optimis dengan kewibawaan imannya. Dia mengulang-ulang dengan berani: “Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah dan aku bersaksi bahwa janjimu adalah benar”.
Sehingga bagi beliau kematian adalah sesuatu yang sepele dalam rangka memperjuangkan aqidahnya. Di hatinya telah dipenuhi kebesaran Allah ‘Azza wa Jalla, maka dia menganggap kecil setiap siksaan yang dilakukan oleh para Thaghut yang zhalim, yang mana mereka tidak kuasa menggeser keimanan dan keyakinannya sekalipun hanya satu langkah semut.
Sementara Yasir telah mengambil keputusan sebagaimana yang dia lihat dan dia dengar dari istrinya. Sumayyah pun telah mematrikan dalam dirinya untuk bersama-sama dengan suaminya meraih kesuksesan yang telah dijanjikan oleh Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam.
Tatkala para Thaghut telah berputus asa mendengar ucapan yang senantiasa diulang-ulang oleh Sumayyah maka musuh Allah, Abu jahal melampiaskan keberangannya kepada Sumayyah dengan menusukkannya sangkur yang berada dalam genggamannya ke tubuhnya. Maka terbanglah nyawa beliau dari raganya yang beriman dan bersih. Dan beliau adalah wanita pertama yang syahid dalam Islam. Beliau gugur setelah memberikan contoh yang baik dan mulia bagi kita dalam hal keberanian dan keimanan, yang mana beliau telah mengerahkan segala apa yang beliau miliki, dan menganggap remeh kematian dalam rangka memperjuangkan imannya. Beliau telah mengorbankan nyawanya yang mahal dalam rangka meraih keridhaan Rabb-nya. “Dan mendermakan jiwa adalah puncak tertinggi dari kedermawanan”.
(Diambil dari buku Mengenal Shahabiah Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam dengan sedikit perubahan, penerbit Pustaka AT-TIBYAN)

By: Kang Aaf