Senin, 16 Februari 2015

AMINAH IBUNDA RASULULLAH

AMINAH IBUNDA RASULULLAH

Seorang wanita berhati mulia, pemimpin para ibu. Seorang ibu yang telah menganugerahkan anak tunggal yang mulia pembawa risalah yang lurus dan kekal, rasul yang bijak pembawa hidayah. Dialah Aminah binti Wahb. Ibu dari Muhammad bin Abdullah yang diutus Allah sebagai rahmat seluruh alam. Cukuplah baginya kemuliaan dan kebanggaan yang tidak dapat dipungkiri, bahwa Allah azza wa jalla memilihnya sebagai ibu seorang rasul mulia dan nabi yang terakhir.
Muhammad puteranya berkata tentang nasabnya. "Allah telah memilih aku dari Kinanah, dan memilih Kinanah dari suku Quraisy bangsa Arab. Aku berasal dari keturunan orang-orang yang baik, dari orang-orang yang baik, dari orang-orang yang baik. "Dengarlah sabdanya lagi, "Allah memindahkan aku dari sulbi-sulbi yang baik ke rahim-rahim yang suci secara terpilih dan terdidik. Tidak bercabang dua, melainkan aku di bahagian yang terbaik."
Aminah bukan cuma ibu seorang rasul atau nabi, tetapi juga wanita pengukir sejarah. Karena risalah yang dibawa putera tunggalnya sempurna, benar dan kekal sepanjang zaman. Suatu risalah yang bermaslahat bagi ummat manusia. Berkatalah Ibnu Ishaq tentang Aminah binti Wahb ini. "Pada waktu itu ia merupakan gadis yang termulia nasab dan kedudukannya di kalangan suku Quraisy."
Menurut penilaian Dr. Bint Syaati tentang Aminah ibu Muhammad yaitu, "Masa kecilnya dimulai dari lingkungan paling mulia, dan asal keturunannya pun paling baik. Ia (Aminah) memiliki kebaikan nasab dan ketinggian asal keturunan yang dibanggakan dalam masyarakat aristokrasi (bangsawan) yang sangat membanggakan kemuliaan nenek moyang dan keturunannya."
Aminah binti Wahb merupakan bunga yang indah di kalangan Quraisy serta menjadi puteri dari pemimpin bani Zuhrah. Pergaulannya senantiasa dalam penjagaan dan tertutup dari pandangan mata. Terlindung dari pergaulan bebas sehingga sukar untuk dapat mengetahui jelas penampilannya atau gambaran fisiknya. Para sejarawan hampir tidak mengetahui kehidupannya kecuali sebagai gadis Quraisy yang paling mulia nasab dan kedudukannya di kalangan Quraisy.
Meski tersembunyi, baunya yang harum semerbak keluar dari rumah bani Zuhrah dan menyebar ke segala penjuru Makkah. Bau harumnya membangkitkan harapan mulia dalam jiwa para pemudanya yang menjauhi wanita-wanita lain yang terpandang dan dibicarakan orang.
Allah memilih Aminah "Si Bunga Quraisy" sebagai isteri Abdullah bin Abdul Muthalib di antara gadis lain yang cantik dan suci. Banyak gadis yang meminang Abdullah sebagai suaminya seperti Ruqaiyah binti Naufal, Fatimah binti Murr, Laila al Adawiyah, dan masih ramai wanita lain yang telah meminang Abdullah.
Ibnu Ishaq menuturkan tentang Abdul Muthalib yang membimbing tangan Abdullah anaknya setelah menebusnya dari penyembelihan. Lalu membawanya kepada Wahb bin Abdu Manaf bin Zuhrah - yang saat itu sebagai pemimpin bani Zuhrah - untuk dinikahkan dengan Aminah. Abdullah adalah pemuda paling tampan di Makkah. Paling memukau dan paling terkenal di Makkah. Tak heran, jika ketika ia meminang Aminah, ramai wanita Makkah yang patah hati."
Cahaya yang semula memancar di dahi Abdullah kini berpindah ke Aminah, padahal cahaya itulah yang membuat wanita-wanita Quraisy rela menawarkan diri sebagai calon isteri Abdullah. Setelah berhasil menikahi Aminah, Abdullah pernah bertanya kepada Ruqaiyah mengapa tidak menawarkan diri lagi sebagai suaminya. Apa jawab Ruqayah, "Cahaya yang ada padamu dulu telah meninggalkanmu, dan kini aku tidak memerlukanmu lagi."
Fatimah binti Murr yang ditanyai juga berkata, "Hai Abdullah, aku bukan seorang wanita jahat, tetapi aku melihat cahaya di wajahmu, karena itu aku ingin memilikimu. Namun Allah tak mengizinkan kecuali memberikannya kepada orang yang dikehendakiNya." Jawaban serupa juga disampaikan oleh Laila al Adawiyah. "Dulu aku melihat cahaya bersinar di antara kedua matamu karena itu aku mengharapkanmu. Namun engkau menolak. Kini engkau telah mengahwini Aminah, dan cahaya itu telah lenyap darimu." 
Memang "cahaya" itu telah berpindah dari Abdullah kepada Aminah. Cahaya ini setelah berpindah-pindah dari sulbi-sulbi dan rahim-rahim lalu menetap pada Aminah yang melahirkan Nabi Muhammad SAW. Bagi Muhammad merupakan hasil dari doa Ibrahim bapanya. Kelahirannya sebagai khabar gembira dari Isa saudaranya, dan merupakan hasil mimpi dari Aminah ibunya. Aminah pernah bermimpi seakan-akan sebuah cahaya keluar darinya menyinari istana-istana Syam. Dari suara ghaib ia mendengar, "Engkau sedang mengandung pemimpin ummat."
Masyarakat di Makkah selalu membicarakan, kedatangan nabi yang ditunggu-tunggu sudah semakin dekat. Para pendita Yahudi dan Nasrani, serta peramal-peramal Arab, selalu membicarakannya. Dan Allah telah mengabulkan doa Ibrahim as. seperti disebutkan dalam Surah al Baqarah ayat 129.
"Ya Tuhan kami. Utuslah bagi mereka seorang rasul dari kalangan mereka."
Dan terwujudlah khabar gembira dari Isa as. seperti tersebut dalam Surah as Shaff ayat 6. "Dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, namanya Ahmad (Muhammad).
Benar pulalah tentang ramalan mimpi Aminah tentang cahaya yang keluar dari dirinya serta menerangi istana-istana Syam itu." Pemimpin Para IbuAminah adalah pemimpin para ibu, karena ia ibu Nabi Muhammad yang dipilih Allah sebagai rasul pembawa risalah untuk ummat manusia hingga akhir zaman. Muhammad-lah penyeru kebenaran dan keadilan serta kebaikan berupa agama Islam.
"Dan barangsiapa memilih agama selain Islam, maka tiadalah diterima (agama itu) darinya. Dan di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (Ali Imran: 85)
Saat menjelang wafatnya, Aminah berkata: "Setiap yang hidup pasti mati, dan setiap yang baru pasti usang. Setiap orang yang tua akan binasa. Aku pun akan wafat tapi sebutanku akan kekal. Aku telah meninggalkan kebaikan dan melahirkan seorang bayi yang suci."  Diriwayatkan oleh Aisyah beliau berkata, "Rasulullah SAW memimpin kami dalam melaksanakan haji wada'. Kemudian baginda lalu dekat kubur ibunya sambil menangis sedih. Maka aku pun ikut menangis karena tangisnya."
Betapa harumnya nama Aminah, dan betapa kekalnya namanya nan abadi. Seorang ibu yang luhur dan agung sebagai ibu Muhammad manusia paling utama di dunia, paling sempurna di antara para nabi, dan sebagai rasul yang mulia. Aminah binti Wahb adalah ibu kandung rasul yang mulia. Semoga Allah memberkahinya.
By: Kang Aaf


0 komentar:

Posting Komentar